number phone 0852 39 300 460

Jumat, 29 Maret 2013

SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI



SOSIOLOGI

            Secara etimologis “Sosiologis’ berasal dari kata “socius” dan “logos”, Socius berarti kawan (masyarakat) dan ‘logos” berarti “ilmu”, jadi menurut asal kata sosiologi berarti suatu ilmu mengenai kawan (masyarakat), atau suatu ilmu mengenai hubungan antara seorang kawan dengan seorang kawan, atau mengenai hubungan antara seseorang dengan orang lain.
            Sebagaimana juga ilmu pengetahuan lainnya, yang setiap waktu mengalami perkembangan, sosiologipun sebagai suatu ilmu pengetahuan dari sejak lahir, sampai dengan sekarang telah berkembang dengan pesatnya dan telah menjadi ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri.
Dalam sejarah tercatat bahwa perkembangan sosiologi dimulai sejak Herbert Spencer mengembangkan suatu sistimatika penelitian masyarakat dalam bukunya “principles of sociology”. Dan berkat jasa beliau juga pada abad ke 20 sosiologi berkembang dengan pesatnnya, terutama di Perancis, Jerman, dan Amerika Serikat.
Nama-nama seperti Auguste Comte (Perancis), Herbert Spencer (Inggris), Karl Max (Jerman), Vilfredo Pareto (Itali), Pitirim A Sorikin (Rusia), Max Weber (Jerman), Steinmetz (Belanda), Charles Horton Cooley (Amerika Serikat) adalah beberapa nama yang terkemuka dalam perkembangan sosiologi di benua Eropa dan Amerika. Dari Eropa sosiologi kemudian menyebar ke benua dan negara-negara lainnya termasuk Indonesia.
            Dengan berkembangnya sosiologi tadi membawa akibat pula terhadap perkembangan pengertian sosiologi itu sendiri, dimana pokok bahasannya tidak hanya mempelajari hubungan antara orang dengan orang sebagai anggota masyarakat itu sendiri, akan tetapi juga mempelajari tentang masyarakatnya itu sendiri sebagai tempat bergaulnya manusia dengan manusia lainnya. Sehingga dengan demikian sosiologi disebut juga sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang masyarakat.
            Sehubungan dengan itu, secara singkat dapat dikemukakan bahwa pengertian “sosiologi” adalah “suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat serta hubungan antara orang-orang yang ada didalamnya sebagai anggota masyarakat”.
            Namun demikian, untuk sebagai patokan dari pembelajaran, maka dapat di kemukakan beberapa definisi sosiologi dari sosioloh:



1.      Pitirin Sorikin, dalam bukunya “Contemporary Sociological Theories” mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari:
a.       Hubungan dengan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejaja sosial. Misalnya; antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik, dan lain sebagainya.
b.      Hubungan dengan pengaruh timbal balik antara gejala-gejala sosial dengan gejala-gejala non sosial.
c.       Ciri-ciri umum dan semua jenis gejala-gejala sosial.
2.      Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardji, dalam bukunya “Setangkai Bunga Sosiologi” mengatakan bahwa; Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah “ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan-perubahan sosial”.
Yang dimaksud struktur sosial adalah: keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok. Yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial.
Proses sosial adalah: pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bermasyarakat, umpama pengaruh timbal balik antara segi kehidupan ekonomi dengan segi kehidupan politik, antara segi kehidupan hokum dan segi kehidupan agama dan segi kehidupan ekonomi dan lain sebagainya.
Salah satu proses sosial yang bersifat tersendiri ialah dalam hal terjadinya perubahan-perubahan didalam struktur sosial.

Dalam definisi-definisi tersebut di atas, akhirnya kita ketahui bahwa yang menjadi obyek sosiologi adalah masyarakat.(masyarakat dilihat dari sudut hubungan antar manusia, dan proses yang timbul dari hubungan antar manusia dalam masyarakat itu sendiri)
Selain hal-hal tersebut di atas, apabila kita telusuri dari segi sifat hakekatnya, maka sosiologi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Sosiologi adalah suatu ilmu sosial dan bukan merupakan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan kerohanian.
2.      Sosiologi bukan merupakan disiplin ilmu yang normatif akan tetapi merupakan suatu disiplin ilmu yang kategoris, arti : pembahasan sosiologi membatasi diri kepada hal-hal yang terjadi pada dewasa ini (hanya mempelajari kenyataan-kenyataan atau gejala-gejala yang telah terjadi dalam masyarakat) dan bukan mengenai apa yang terjadi atau apa yang seharusnya terjadi, karena sosiologi bukan merupakan filsafat kemasyarakatan , filsafat politi, etika dan agama.
3.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni (Puer Science) dan bukan merupakan ilmu pengetahuan terapan (Aplplied Science), (Ilmu pengetahuan murni adalah: ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak dan hanya untuk mempertinggi mutunya, tanpa menggunakannya dalam masyarakat. Ilmu pengetahuan terapan adalah: ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mempergunakan dan menerapkan ilmu pengetahuan terebut dalam masyarkat dengan maksud membantu kehidupan masyarakat)
Sosiologi dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yang murni, karena, sosiologi itu adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan mendapatkan fakta-fakta dalam masyarakat yang mungkin dapat dipergunakan untuk mencegah persoalan-persoalan yang timbul dalam masyarakat.
Ilmu pengetahuan murni contohnya: ilmu alam, ilmu kimia, ilmu hukum, ilmu politik, biologi, sejarah, ilmu ekonomi dan sebagainya.
Ilmu pengetahuan terapan contohnya: kedokteran, teknologi, manajemen, perusahaan, jurnalistik, pertanian, dan sebagainya
4.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang konkrit.
Artinya: Bahwa sosiologi hanya memperhatikan bentuk-bentuk, pola peristiwa dalam masyarakat dan bukan mengenai wujudnya yang konkrit/nyata.
5.      Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola umum.
Artinya: Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip-prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antar manusia dan juga perihal sifat hakekat, bentuk, isi dan struktur dari masyarakat manusia.
6.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional
Secara empiris sosiologi berarti menyadarkan diri pada keadaan-keadaan nyata yang ada dalam masyarakat.
Secara rasioanal, sosiologi berarti mengutamakan pemikiran dengan logika dan pikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah-masalah kemasyarakatan.
(kedua haldalam sosiologi dipergunakansebagai metode untuk mendapatkan data-data tentang hal-hal yang terdapat dalam masyarakat).
7.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan khusus.
Artinya; sosiologi hanya mempelajari gejala-gejala yang umum yang ada pada setiap interaksi antar manusia.
            Dengan demikian sedikit uraian tentang sosiologi yang merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang usianya relatif muda namum telah berkembang dengan pesatnya.
Dan oleh karena itulah ilmu pengetahuan ini dirasakan sangat penting serta kegunaannya dirasakan sangat efektif, terutama dalam hal mencari dan menemukan data-data tentang gejala yang terdapat dalam masyarakat, maka dalam perjalanan hidupnya  sampai saat ini sosiologi telah memiliki beberapa spesialis  atau menumbuhkan beberapa ilmu cabang seperti: sosiologi hukum, sosiologi criminal, sosiologi industri, sosiologi pedesaan, sosiologi kota, sosiologi agama, dan lain sebagainya.

ANTROPOLOGI
            Secara etimologis, antropologi berasal dari kata “antropos” dan “logosanteropos: manusia dan logos: ilmu. Jadi antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia.
Secara umum antropologi adalah suatu ilmu menenai manusia dan pekerjaannya.
            Manusia mempunyai berbagai aspek baik yang bersifat pribadi, social, maupun budaya. Oleh karena itu antropologi mempunyai ruang lingkup yang luas.
Namun demikian yang menjadi lapangan penyelidikan bagi antropologi adalah
1.      Sejarah terjadi serta perkembangan manusia sebagai mahkluk biologis (diteliti oleh palae antropologi).
2.      Terjadinya aneka warna manusia, dari sudut ciri-ciri badaniah (ditelaah oleh Antroplogi Fisik dalam arti khusus atau Somatologi).
3.      Penyebaran dan tumbuhnya aneka warna bahasa manusia (ditinjau oleh Etnolonguistik).
4.      Terjadinya perkembangan dan penyebaran aneka warna kebudayaan (dipelajari oleh Prehistori)
5.      Dasar-dasar kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat (ditelaah oleh Etnologi).
(ketiga hal tersebut di atas masuk ruang lingkup Antropologi Budaya)
HUBUNGAN SOSIOLOGI DENGAN ANTROPOLOGI
            Sosiologi obyeknya masyarakar dan antropologi obyeknya kebudayaan. Kebudayaan adanya di masyarakat, dan masyarakat sudah pasti berkebudayaan. Jadi dapat disimpulkan: bahwa masyarakat adalah tanah dimana kebudayaan itu tumbuh, dan tumbuhnya kebudayaan selalu mengikuti corak masyarakatnya.
PERBEDAAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI
            Apabia di tinjau dari sejarah perkembangannya; Antropologi: memusatkan perhatiannya pada masyarakat- masyarakat yang masih sederhana taraf kebudayaannya, sedangkan Sosiologi: Menyelidik masyarakat- masyarakat modern yang sudah kompleks.
Akan tetapi setelah perang dunia ke dua tidaklah tepat lagi untuk mengatakan bahwa antropologi semata-mata membatasi diri pada masyarakat yang masih sederhana. Antropologi juga telah banyak mempeerhatikan perkembangan masyarakat- masyarakat modern.
Dalam masa transisi (dari masa tradisional ke modern) seperti di asia, afrika, dan amerika latin yang sama-sama sedang mengalami modernisasi, maka sosiologi sungguh-sungguh bergandengan tangan dengan eratnya dengan antropologi dalam usaha untuk mendapatkan pengertian dan kepahaman tentang masyarakat- masyarakat tersebut.
            Dalam mempelajari masyarakat yang berada dalam masa transisi itu, maka hanya dapat di katakan bahwa sosiologi dan antropologi sosial hanya terdapat perbedaan pangkal tolaknya.
Tapi apabila dilihat dari masyarakat yang berada dalam masa transisi itu sebagai proses saling pengaruh mempengaruhi antara unsur-unsur tradisional dan modern, maka: Antropologi bertitik tolak pada unsur-unsur tradisional, dan Sosiologi memperhatikan unsur-unsur yang baru (modern).



Sumber Buku: Penuntun Pembelajaran SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI Berdasarkan kurikulum 1984, untuk SMA Kelas II, Penerbit: Ganeca Exact Bandung
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sonde apa2 bosong coment sa......